Ketika saya membaca Kitab Suci Al-Qur’anul Karim dalam bahasa ibu saya, saya baca satu ayat yang sungguh menyentuh qalbu saya. Rasanya qalbu saya dipenuhi dengan harapan. Air mataku jatuh berlinang karena begitu terharunya saya pada kehaqiqiyan yang saya dapati dalam ayat-ayat Kitab Suci Al-Qur’anul Karim Karim tersebut.

Kitab Suci Al-Qur’anul Karim tersebut membuat hamba menjadi arif. Surah Aali ’Imran [3] ayat 42-55 kubaca berkali-kali maknanya dalam bahasa ibu saya. Lebih dari 100 kali.

Pokoknya setiap kali kubaca Surah Ali ’Imran [3]:42-55, hamba merasa dijadikan arif dan terharu seperti ketika pertama kali aku membacanya. Sungguh terharu sekali sampai tak terasa tertetes air mata ku. Air mata kearifan. Air mata karena,oleh Allah, hamba dijadikan ma’rifat.

Saya jadi teringat akan apa yang disebutkan dalam Surah Al-Ma’idah [5]:83

5|83|وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

5|83| Dan apabila mereka mendengar yang diturunkan kepada Rasulullah (Muhammad, s.a.w.), engkau melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan apa yang mereka ketahui (melalui Kitab mereka) dari kebenaran, sambil mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, kami telah beriman, oleh itu tetapkanlah kami bersama-sama orang-orang yang menjadi saksi.”

Siapakah mereka itu yang disebutkan dalam Surah Al-Ma-idah [5]:83 tersebut? Untuk mengetahui siapakah mereka itu, bacalah buku ini.

Apa yang kutemukan dalam perjalanan ruhani saya, sebenarnya bukan barang baru. Dalam catatan sejarah, sudah banyak orang yang menemukan apa yang kudapati. Mata hati atau al-abshaar orang-orang tersebut terbuka pada kehaqiqiyan dan, oleh Allah, orang-orang tersebut dijadikan penuh dengan ma’rifat. Sebenarnya setiap hari sudah menjadi kehendak dan taqdir Allah, setiap hari ratusan orang Islam, oleh Allah, dijadikan penuh dengan ma’rifat sehingga orang-orang Islam tersebut tergolong menjadi orang yang “bijak” yang mengerti akan kehaqiqiyan ini dan menerima kehaqiqiyan ini dengan penuh kearifan dan menjadi mukhlis atau ikhlas kepada Allah SWT.

Setelah akal dan qalbu mengerti kehaqiqiyan ini, mereka menyadari bahwa sesungguhnya mereka, oleh Allah, dijadikan Muslim yang diberi-Nya hidayah Haqiqah yang Ma’rifat dan Mukhlis kepada Allah yakni menjadi orang Islam yang diberi ni’mat pengertian oleh Allah SWT untuk menjadi ikhlas kepada Allah SWT.

Allah SWT membenarkan kehaqiqiyan ini lewat mimpi, supaya orang menjadi arif. Baru-baru ini ada penelitian yang menyebutkan bahwa dari 600 orang Muslim yang diberiNya Haqiqah yang ma’rifat, 150 nya bilang mereka jadi Muslim yang diberiNya Haqiqah yang ma’rifat lantaran karena mimpi.

Di dalam mimpi tersebut, mereka merasa Allah SWT membenarkan kehaqiqiyan ini. Karena di dalam mimpi mereka, mereka “melihat dan mendengar” nabi-nabi Allah membenarkan kehaqiqiyan ini. Malah beberapa orang mengaku dalam mimpi “melihat dan mendengar” Nabi Muhammad SAW membenarkan kehaqiqiyan ini. Kehaqiqiyan apa? Telah disebutkan dalam Kitab Allah Kitab Injiil Syariif Hawariyyun Yahya 8:32,

 فَتَعْرِفُونَ الْحَقَّ، وَالْحَقُّ يُحَرِّرُكُمْ.

Fata’rifuunal haqq, walhaqqu yuharrirukum.

Yang artinya:

Kamu akan mengerti kehaqiqiyan, dan kehaqiqiyan tersebut akan sungguh menenangkan dan memerdekakan kamu.

Sekarang, duduklah dan sediakan waktu untuk membaca makna Kitab Suci Al-Qur’anul Karim Surah Aali ’Imran [3]:42-55 ayat demi ayat. Sungguh ini adalah ayat-ayat yang menakjubkan. Di bawah setiap ayat setiap ayat Surah Ali ’Imran [3]:42-55, hamba memberikan tafsir mengenai ayat ayat Surah Ali ’Imran tersebut.

Do’a kupanjatkan kepada Allah SWT, semoga mata bathin anda dijadikan terbuka oleh Allah SWT dan semoga anda, oleh Allah SWT, dimasukkan golongan Muslim yang oleh Allah SWT diberi haqiqah yang ma’rifat yang ikhlas kepada Allah SWT yang oleh karena Allah jumlahnya terus bertambah setiap hari.

3|42| Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika malaikat berkata: “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, dan mensucikanmu, dan telah memilihmu melebihi perempuan-perempuan seluruh alam.

3|43| “Wahai Maryam! Taatlah kepada Tuhanmu, dan sujudlah serta rukuklah (mengerjakan sembahyang) bersama-sama orang-orang yang rukuk.”

3|44| Peristiwa yang demikian ialah sebahagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad), sedang engkau tidak ada bersama-sama mereka ketika mereka mencampakkan qalam masing-masing (untuk mengundi) siapakah di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan engkau juga (wahai Muhammad) tidak ada bersama-sama mereka ketika mereka berkelahi (tentang perkara menjaga dan memelihara Maryam).

3|45| (Ingatlah) ketika malaikat berkata: “Wahai Maryam! Bahawasanya Allah memberikan khabar yang mengembirakanmu, dengan Kalimah daripada Allah, namanya Al-Masih, Isa bin Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan ia juga dari orang-orang yang didampingkan (diberi kemuliaan di sisi Allah).

3|46| “Dan ia akan berkata-kata kepada orang ramai semasa ia masih kecil dalam buaian, dan semasa ia dewasa, dan ia adalah dari orang-orang yang soleh.”

3|47| Maryam berkata:” Wahai Tuhanku! Bagaimanakah aku akan beroleh seorang anak, padahal aku tidak pernah disentuh oleh seorang lelaki pun?” Allah berfirman; “Demikianlah keadaannya, Allah menjadikan apa yang dikehendakiNya; apabila Ia berkehendak melaksanakan sesuatu perkara, maka Ia hanyalah berfirman kepadanya: ` Jadilah engkau ‘, lalu menjadilah ia.”

3|48| Dan Allah mengajarnya Al-Kitab, Kitab Allah Taurat, Zabur dan Injil.

3|49| Dan (melantiknya) menjadi seorang Rasul kepada Bani Israil, (dengan menegaskan kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepada kamu, dengan membawa satu tanda dari tuhan kamu, iaitu aku boleh membuat untuk kamu dari tanah liat seperti bentuk burung, kemudian aku tiup padanya lalu menjadilah ia seekor burung (yang hidup) dengan izin Allah; dan juga aku boleh menyembuhkan orang yang buta dan orang yang sopak, dan aku boleh menghidupkan kembali orang-orang yang mati dengan izin Allah; dan juga aku boleh memberitahu kepada kamu tentang apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumah kamu. Sesungguhnya perkara-perkara yang demikian itu, mengandungi satu tanda bagi kamu, jika kamu orang-orang yang beriman.

3|50| “Dan juga (aku datang kepada kamu ialah untuk) mengesahkan kebenaran Kitab Taurat yang diturunkan dahulu daripadaku, dan untuk menghalalkan bagi kamu sebahagian (dari perkara-perkara) yang telah diharamkan kepada kamu; dan juga aku datang kepada kamu dengan membawa satu mukjizat dari Tuhan kamu. Oleh itu bertaqwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku.

3|51| “Sesungguhnya Allah ialah Tuhanku dan Tuhan kamu, oleh itu, beribadatlah kamu kepadaNya. Inilah jalan yang lurus.”

3|52| Maka ketika Nabi Isa merasa akan kekufuran dari mereka, berkatalah ia:” Siapakah penolong-penolongku kepada Allah?” Orang-orang “Hawariyyuun” (Penyokong-penyokong Nabi Isa) berkata: “Kamilah penolong-penolong (utusan) Allah. Kami telah beriman kepada Allah, dan saksikanlah (wahai Nabi Allah) sesungguhnya kami ialah orang-orang Islam (yang berserah bulat-bulat kepada Allah).

3|53| “Wahai Tuhan kami! Kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan, dan kami mengikut RasulMu; oleh itu suratkanlah kami beserta orang-orang yang menjadi saksi (yang mengakui keesaanMu dan kebenaran RasulMu).”

3|54| Tetapi ada orang-orang (Yahudi yang kafir) merancangkan tipu daya (hendak membunuh Nabi Isa), dan Allah pula membalas tipu daya (mereka); dan (ingatlah), Allah sebijak-bijak yang membalas (dan menggagalkan segala jenis) tipu daya.

3|55| (Ingatlah) ketika Allah berfirman: “Wahai Isa! Sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu, dan akan mengangkatmu ke sisiKu, dan akan mensucikanmu dari orang-orang kafir, dan juga akan menjadikan orang-orang yang mengikutmu mengatasi orang-orang kafir, hingga ke hari kiamat. Kemudian kepada Akulah tempat kembalinya kamu, lalu Aku menghukum (memberi keputusan) tentang apa yang kamu perselisihkan.”

Artikel sebelum ini Blog Abdushomad Artikel selepas ini