Mempertaruhkan muka, bukan mencari muka. Memberi yang terbaik kepada Allah, bukan mencari yang terbaik dari Allah.
Diceritakan, sebelum mencipta bumi atau dunia ini, Tuhan Allah sebenarnya sudah mencipta alam yang bukan di dunia. Di alam yang bukan di dunia tersebut, Tuhan Allah mencipta malaikat-malaikat. Malaikat-malaikat tersebut berada di alam yang bukan di dunia. Di alam yang bukan di dunia tersebut, malaikat-malaikat tersebut selalu bersujud kepada Tuhan Allah.
Malaikat-malaikat tersebut selalu mengagungkan dan memuliakan serta memuji-muji Tuhan Allah. Malaikat-malaikat tersebut sungguh membutuhkan Tuhan Allah Pencipta mereka. Malaikat-malaikat tersebut pasrah kepada Tuhan Allah Pencipta mereka. Malaikat-malaikat tersebut gembira menjadi pesuruh dan hambanya Tuhan Allah.
Diceritakan, di antara para malaikat tersebut, ada satu malaikat yang, oleh Tuhan Allah, dijadikan malaikat yang paling arif dan paling baik. Dengan seizin Tuhan Allah, malaikat yang paling arif dan paling baik tersebut diberi pangkat menjadi ketuanya para malaikat. Tapi, lama-lama, malaikat yang paling arif dan paling baik tersebut berubah menjadi penuh dengan muslihat yg halus dan licin dan sungguh licik dan akhirnya menjadi sangat sombong dan angkuh.
Malaikat yang dahulu tergolong paling arif dan paling baik tersebut berubah menjadi pembohong dan sangat tidak bisa dipercaya. Malaikat yang dahulu tergolong paling arif dan paling baik tersebut berubah menjadi lupa pada Tuhan Allah Pencipta mereka. Malaikat yang dahulu paling arif dan paling baik tersebut berani mendahului Tuhan Allah. Malaikat yang dahulu paling arif dan paling baik tersebut menyuruh malaikat-malaikat bersembah sujud kepadanya.
Oleh Malaikat yang dahulu paling arif dan paling baik tersebut, malaikat-malaikat tidak diperbolehkan menyembah Tuhan Allah dan tidak diperbolehkan sujud kepada Tuhan Allah. Malaikat yang dahulu paling arif dan paling baik tersebut menjadi ingin disembah. Malaikat yang dahulu paling arif dan paling baik tersebut berubah menjadi malaikat yang paling penuh dengan muslihat dan paling licin, paling menyusahkan dan paling membuat suasana menjadi tidak elok dan sungguh paling memalukan.
Diceritakan, ada juga malaikat-malaikat yang patuh kepada malaikat yang penuh dengan muslihat yg halus dan licin dan sungguh licik tersebut. Sebagaian malaikat-malaikat terkena pengaruh fitnahnya Malaikat yang penuh dengan muslihat yg halus dan licin dan sungguh licik tersebut. Oleh sebagaian malaikat-malaikat, Malaikat yang penuh dengan muslihat yang halus dan licin dan sungguh licik tersebut justru disembah dianggap sebagai penggantinya Tuhan Allah. Tapi, sebagaian malaikat-malaikat tetap setia menghadap kepada Tuhan Allah dan tetap setia menyembah dan bersujud kepada Tuhan Allah sahaja dan tetap membutuhkan Tuhan Allah dan tetap pasrah kepada Tuhan Allah sahaja.
Diceritakan, Tuhan Allah sesungguhnya sudah tahu persis isi hati Malaikat yang sangat pintar dan licin tersebut. Jadi, Tuhan Allah sama sekali tidak terkejut melihat tingkah lakunya Malaikat yang dahulu paling arif dan paling baik tersebut.
Diceritakan, oleh Tuhan Allah, Malaikat yang dahulu paling arif dan paling baik tersebut diusir keluar dari alamnya para malaikat menuju ke dunia yang ketika itu masih sepi tidak ada isinya apa-apa dan masih gelap gulita bagaikan samudra yang dalam dan gelap gelita.
Artikel sebelum ini | Blog Abdushomad | Artikel selepas ini |