Perkataan islam berasal daripada perkataan aslam yang ertinya ‘berserah diri,’ ‘mempertaruhkan muka,’ ‘memberikan yang terbaik kepada Allah سبحانه وتعالى.’ Misalnya dalam memahami ayat أَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلَّهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ (aslamtu wajhiyallahi wamanittaba’ani) QS Āli ‘Imrān [3]:20, secara harfiah perkataan demi perkataan, boleh jadi sebagai berikut aku telah mempertaruhkan wajahku kepada Allah dan demikian juga orang-orang yang mengikutku.” Pendek kata, islam bisa jadi berarti memasrahkan hidup secara utuh kepada Allah سبحانه وتعالى.
Tetapi sayang sekali, kata pasrah seringkali diertikan menyerah kalau sudah terhimpit, menyerah kalau sudah tidak boleh berbuat apa-apa lagi atau sekedar berdiam diri sahaja dan berkata, “Apa boleh buat? Bagaimana lagi?” Namun, ketika masih kaya raya dan gagah, orang cenderong susah untuk pasrah kepada Allah سبحانه وتعالى.
Padahal, setiap orang tanpa pandang bulu pada hakikinya adalah kaya raya kerana Allah Sang Pencipta adalah الغني (al ghaniyy) Yang Maha Kaya. Ciptaan selalu berkaitan erat dan berwawansabda dengan PenciptaNya. Seyyed Hossein Nasr dalam Ideals and Realities of Islam menyatakan menyebutkan bahwa Muslim adalah semua mahkluk yang menerima adanya hukum Tuhan Allah, dalam erti mereka tunduk kepada hukum-hukum yang tak dapat dibantah, yang di dunia Barat disebut “hukum alam.” Daya tarikan Graviti yang menarik sebuah batu ke bumi adalah manifestasi kehendak Tuhan Allah pada tingkat fizik, yang tidak boleh tidak harus dituruti dan diikuti oleh batu itu, sehingga dalam erti ini, batu itu adalah Muslim. Ini adalah kehendak Tuhan Allah yang dinyatakan dalam bentuk yang di dunia Barat disebut hukum alam dan segala sesuatu di alam semesta adalah Muslim. Dibanding manusia, haiwan-haiwan lebih sungguh-sungguh mengamalkan jemputan Nabi Nuh عليه السلام untuk masuk kedalam bahtera Nabi Nuh عليه السلام. Akibatnya lebih banyak haiwan yang selamat daripada manusia.
Disebutkan di QS Al Hajj [22]:18 …
Tidakkah engkau mengetahui bahawa segala yang ada di langit dan di bumi tunduk sujud kepada Allah dan (di antaranya termasuklah) matahari dan bulan, dan bintang-bintang, dan gunung-ganang, dan pokok-pokok kayu, dan binatang-binatang yang melata, serta sebahagian besar dari manusia? Dan banyak pula (di antara manusia) yang berhak ditimpa azab (disebabkan kekufurannya dan maksiatnya).
Seharusnya, setiap manusia tersebut di saat kaya tersebut harus memasrahkan kekayaannya kepada Allah سبحانه وتعالى. Tapi sayang sekali, itu jarang berlaku sampai-sampai Nabiullah ‘Isa عليه السلام bersabda (dalam Kitab Injil Matius 19:24) yang maksudnya,
مُرُورُ جَمَلٍ مِنْ ثُقْبِ إِبْرَةٍ أَسْهَلُ مِنْ أَنْ يَدْخُلَ غَنِيٌّ إِلَى ممْلَكَةِ اللهِ
murūru jamalin min tsuqbi ‘ibratin ashalu min ‘an yadkhula ghaniyun ‘ila mamlakatillah
Lebih mudah seekor unta masuk ke lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Jannah Kerajaan Allah.
Allah سبحانه وتعالى mewajibkan keikhlasan manusia yang pada hakikinya sangat kaya tersebut untuk menyerahkan kekayaannya tersebut di jalan Allah. Kalau itu diamalkan oleh setiap orang di bumi ini, pasti setiap orang menyerahkan kekayaannya untuk menolong yatim piatu dan fakir miskin dan orang-orang yang terzalimi. Itulah sesungguhnya ugama yang dari Allah سبحانه وتعالى yang disuarakan dan diamalkan oleh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul Allah.
Artikel sebelum ini | Blog Abdushomad | Artikel selepas ini |
Berbagai dalil dan dasar matematika juga diperoleh dari terjemahan yang berasal dari India. Selain itu…
Bismillah, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, ikhwah fillah. Saudaraku yang dirahmati Allah! Insya Allah aku akan mulai…
Pengertian Sholat Secara Etimologi Terminologi Standar masyarakat Islam Asia Tenggara ini adalah an-edukated yang kurang…
Terimalah rahmat dan kasih karunia Allah s.w.t. Hiduplah dalam rahmat dan kasih karunia-Nya. Berjalanlah dalam…
Sebab utama manusia jatuh ke dalam dosa ialah pikiran perasaan kehendak yang berpusat pada kalbu…
Polisi Privasi Ya-Rahman Media ... laman web dan semua app ... Laman web ... https://ya-rahman.org…