Inilah keterangan ringkas hidupnya Nabi ’Isa:

* Beliau lahir ke dunia ini bukan karena nafsu laki-laki, bukan karena air mani.

* Beliau tidak memiliki kecenderungan untuk menjadi durhaka dan sesat dan beliau tidak memiliki sifat durhaka dan sesatnya turunan Adam. Beliau bermartabat sangat tinggi sekali. Dalam hidupnya beliau tidak pernah kasar, namun beliau selalu menjalani hidup ini secara suci dan beliau tidak pernah menyalah. Beliau tidak pernah bertingkah kurang ajar. Pokoknya, kecenderungan untuk menjadi kurangajar tidak ada pada beliau. Sikap serta sifat, dan pikiran dan watak dan perasaan beliau tidak memiliki kecenderungan untuk menjadi kurang ajar. Beliau tidak memiliki kecenderungan untuk menjadi durhaka dan sesat.  Apalagi bertindak kurang ajar, hal itu tidak pernah ada pada beliau.

* Beliau haqul yaqin kepada Allah, oleh karena itulah, dalam hidup beliau, sedetikpun beliau tidak pernah merasa bingung dan sedetikpun beliau tidak pernah mudah mudah merasa hairan. Sedetikpun beliau tidak pernah sesat. Beliau berakhlak mulia, bermartabat sangat, sangat tinggi sekali. Oleh karena itulah, beliau selalu punya harga diri.

* Oleh Allah, beliau diberi kuasa mengalahkan kematian.

* Beliau telah menjalani dan berjalan pada jalan yang lurus sampai ke Allah.

* Beliau sekarang berada di sisi Allah.

Ketahuilah disebutkan dalam Kitab Suci Al-Qur’anul Karim, orang-orang yang menolong Nabi ’Isa dalam menyatakan ketauhidan bahawa Allah itu utama akan mendapat barokah dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Bukan uang yang utama. Bukan dunia yang utama. Apapun tidak utama. Allah yang utama. Itulah tauhid yang dicontohkan Nabi ‘Isa putera Maryam.

Disebutkan di QS.Aali ‘Imran [3]:55 bahawa orang-orang yang menjadi penyokong-penyokong Nabi ’Isa dalam menyatakan kepokokan iman …

LA’ ILAHA ILLALLAH

Tidak ada yang diutamakan selain Allah,

… orang-orang tersebut akan mendapat barokah, rahmat, serta salam dan pahala yang besar dari Allah SWT.

وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ۖ

Di dunia sampai di akhirat, orang-orang yang it-taba’unalmasiih ’iisa yaitu orang-orang yang mengikuti ’Nabi ’Isa, oleh Allah SWT sampai kiamat akan diberi derajat yang lebih tinggi di atas segala jenis orang-orang yang tidak mau beriman di atas muka bumi ini فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ۖ  fauqal lazina kafaru ila yaumil qiyamat yakni di atas segala jenis orang-orang yang tidak mau beriman di atas muka bumi ini.

Ini semuanya sifatnya haqiqi. Dan kehaqiqiyan ini berasal dari Kitab Suci Al-Qur’anul Karim.

Orang-orang Muslim yang diberi hidayah oleh Allah ke ma’rifatan atas izin Allah mengerti kehaqiqiyan ini.

Di dalam Kitab Allah Kitab Injil Syarif, Sayidina Nabi ’Isa secara terang-terangan bersabda:

أَنَا هُوَ الطَّرِيقُ،

أَنَا هُوَ الْحَقُّ،

أَنَا هُوَ الْحَيَاةُ

’Anaa huwal thoriiq

’Anaa huwal haq

’Anaa huwal hayaat

Yang ertinya:

Akulah Satu-satunya Jalan menuju Allah SWT,

Akulah Satu-satunya Kehaqiqiyan yang Pokok,

Akulah Satu-satunya Sumber Hayat.

Kitab Injil Syarif Yahya 14:6.

Kehaqiqian ini disahkan oleh Kitab Suci Al-Qur’anul Karim dalam Surah Aali ’Imran [3] ayat 42-55.

* Sayidina Nabi ’Isa tahu dan mengerti Sirat-al Mustaqim jalan yang lurus yang menuju Allah SWT karena Sayidina Nabi ’Isa telah menjalani dan berjalan pada jalan yang lurus yang menuju Allah SWT.

* Sayidina Nabi ’Isa adalah satu-satunya Kehaqiqiyan Yang Pokok karena beliau adalah كَلِمَة الله  Kalimat Allah. Kalimat Allah  كَلِمَة الله  selalu haqiqi dan pokok. Kalimat Allah  كَلِمَة الله  adalah satu-satunya yang haqiqi dan pokok.

* Sayidina Nabi ’Isa adalah satu-satunya Sumber Hayat karena beliau, oleh Allah SWT, diberi kuasa untuk menciptakan kehidupan dan juga mengalahkan kematian.

Yang Mulia Nabi ’Isa = Sirat-al Mustaqim

Satu-satunya jalan dari Allah SWTagar orang-orang sampai Allah SWT. Beliau telah menjalani dan berjalan pada jalan yang lurus yang menuju Allah SWT yang berada di syurga.

Yang Mulia Nabi ’Isa = Satu-satunya kehaqiqiyan yang pokok

Beliau adalah  كَلِمَة الل  Kalimat Allah. Kalimat Allah selalu haqiqi dan pokok.

Yang Mulia Nabi ’Isa = Satu-satunya Sumber Hayat

Oleh Allah SWT, beliau diberi kuasa mengalahkan kematian dan sekarang ini beliau berada di sisi Allah SWT.

Kalau di kias begini:

Pada suatu hari, pernah ada orang bilang pada saya bahwa dia itu ingin ke rumah saya. Lalu saya beri petunjuk arah untuk sampai ke rumah saya. Tapi petunjuk arah tersebut rupanya terlalu rumit dan kami khawatir, dia tidak akan sampai ke rumah saya. Lalu saya bilang pada dia bahawa saya akan menghampiri dia dan menyuruh dia untuk mengikuti saya sahaja karena saya sudah tahu jalan menuju rumah saya. Akhirnya, saya sampaikan dia ke rumah saya. Ya, akhirnya sampailah dia ke rumah saya dengan aman dan selamat.

JALAN LURUS SIRAT-AL MUSTAQIM. JALAN YANG LURUS UNTUK SAMPAI PADA JANNAH KERAJAAN SURGA DI MANA HADIRAT ALLAH SWT BERADA SECARA SEMPURNA.

Orang buta, kalau pergi, pasti butuh pertolongan.

Saya menyadari bahwa saya ini sesungguhnya mengalami “kebutaan batin.” Saya sungguh tidak kuat mengalami penderitaan “kebutaan batin ini.” Saya menyadari bahwa sikap serta sifat, dan pikiran dan watak, serta tindakan saya sungguh tidak mulia, cenderung penuh dengan riyak dan mudhoratnya daripada manfaatnya.

Sifat dan kecenderungan saya jahat penuh dengan riyak dan lebih banyak mudhoratnya dan jauh dari reda ilahi. Tidak mencerminkan martabat yang tinggi.

Sifat dan kecenderungan jahat yang penuh dengan riyak dan lebih banyak mudhoratnya ini membuat saya tidak boleh menjalani dan tidak boleh berjalan pada jalan yang lurus menuju Jannah Kerajaan Syurganya Allah.

Jadi, jelas saya butuh seseorang yang boleh menolong saya.

Saya butuh seseorang yang sudah tahu jalan lurus satu-satunya,

JALAN LURUS SIRAT-AL MUSTAQIM JALAN YANG LURUS UNTUK SAMPAI PADA JANNAH KERAJAAN SYURGANYA ALLAH DI MANA HADIRAT ALLAH SWT BERADA SECARA SEMPURNA.

Jelas, saya tidak butuh orang yang juga mengalami “kebutaan batin” untuk menolong saya. Penderitaan “kebutaan batin” yang saya alami ini tidak boleh diselesaikan oleh orang yang sama-sama mengalami penderitaan “kebutaan batin.”

Orang buta menuntun orang buta, mana mungkin!

Orang yang boleh menuntun orang-orang yang mengalami penderitaan “kebutaan bathin” ini adalah orang yang sudah menjalani JALAN LURUS SIRAT-AL MUSTAQIM dan yang sudah berjalan pada JALAN LURUS SIRAT-AL MUSTAQIM!

Orang yang seperti itulah yang boleh menolong orang yang menderita “kebutaan batin.”

Apakah bisa Yang Mulia ’Isa Kalimatullah menolong orang yang mengalami penderitaan “kebutaan batin” ini untuk sampai pada asalnya segala batin dan sukma yaitu JANNAH KERAJAAN ALLAH DI MANA HADIRAT ALLAH SWT BERADA SECARA SEMPURNA dan tempat kembalinya segala batin dan sukma?

Apakah boleh Yang Mulia ’Isa Kalimatullah menolong orang yang mengalami penderitaan “kebutaan batin” ini untuk sampai pada Kerajaan Syurga?

Apa boleh Yang Mulia ’Isa Kalimatullah melakukan hal itu?

Secara haqul yaqin, saya percaya bahawa yang disebutkan Kitab Suci Al-Qur’an Nur Karim pada SURAH ALI ’IMRAN [3]:42-55 adalah pesan khusus dari Allah SWT bagi orang-orang yang mengalami penderitaan “kebutaan batin.”

SURAH ALI ’IMRAN [3]:42-55 adalah tentang seorang nabi yang asalnya langsung dari Jannah Kerajaan Surganya Allah DI MANA HADIRAT ALLAH SWT BERADA SECARA SEMPURNA.

Beliau pernah hidup didunia ini sebagai manusia biasa, namun akhirnya beliau kembali ke tempat asalnya yaitu Jannah Kerajaan Syurganya AllahMALAKUUTUS SAMAAWAATI DI MANA HADIRAT ALLAH SWT BERADA SECARA SEMPURNA.

Kitab Suci Al-Qur’anul Karim telah memberi saya sebuah harapan besar bahwa Yang Mulia Nabi ’Isa boleh memberi pertolongan kepada batin saya yang mengalami penderitaan “kebutaan batin” ini untuk sampai ke Jannah Kerajaan Syurganya Allah DI MANA HADIRAT ALLAH SWT BERADA SECARA SEMPURNA.

Bagaimana Yang Mulia Nabi ’Isa menolong batin saya sampai ke Jannah Kerajaan Syurganya Allah DI MANA HADIRAT ALLAH SWT BERADA SECARA SEMPURNA?

Hal itu boleh ditemukan di Kitab Allah Kitab Suci Injil Syarif.

Pada awal dari buku ini, saya menunjukkan satu ayat QS.Al-Ma’idah [5]:83

5|83|وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

5|83| Dan apabila mereka mendengar yang diturunkan kepada Rasulullah (Muhammad, s.a.w.), engkau melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan apa yang mereka ketahui (melalui Kitab mereka) dari kebenaran, sambal mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, kami telah beriman, oleh itu tetapkanlah kami bersama-sama orang-orang yang menjadi saksi.

Siapakah mereka itu yang disebutkan dalam Surah Al-Ma’idah [5]:83 tersebut?

TIDAK LAIN MEREKA ADALAH ORANG-ORANG MUSLIM YANG DIBERI HIDAYAH OLEH ALLAH  سبحانه وتعالى.

Jawabannya adalah:

Mereka itu adalah orang-orang Muslim yang, karena Allah, dijadikan menjadi orang arif yaitu orang-orang muslim yang oleh Allah diberi kehaqiqiyan yang karena Allah dijadikan penuh dengan kema’rifatan dan kemukhlisan kepada Allah, yaitu

ORANG-ORANG MUSLIM YANG DIBERI HIDAYAH OLEH ALLAH KEMA’RIFATAN YANG IKHLAS KEPADA ALLAH.

Tidak ingatkah anda akan Yang Mulia Isa Al-Masih yang sesungguhnya adalah Ruhullah dan Kalimat Allah?

Allah SWT bersabda bahwa Yang Mulia Isa Al-Masih adalah Aayatal lil ’alamiin satu tanda bagi semesta alam.

Jika kamu dalam keraguan tentang Yang Mulia ‘Isa Al-Masih Kalimat Allah yang telah diturunkan Allah sebagai satu tanda bagi semesta alam, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Kitab-Kitab Allah yang diturunkan sebelum Kitab Al-Qur’anul Karim yakni Kitab Al-Hikmah, Kitab At Taurat, Kitab Al-Injil, Kitab Az-Zabur.

Di zaman sekarang ini siapakah orang-orang yang masih membaca Kitab-Kitab Allah yang diturunkan sebelum Kitab Al-Qur’anul Karim yakni Kitab Al-Hikmah, Kitab At-Taurat, Kitab Al-Injil, Kitab Az-Zabur?

Alhamdulillah!

Kami, Muslim yang diberi hidayah kehaqiqiyan adalah salah satu dari orang-orang di zaman sekarang ini yang masih membaca Kitab-kitab Allah yakni Kitab Al-Hikmah, Kitab At-Taurat, Kitab Al-Injil, Kitab Az-Zabur. dengan penuh iman yang haqul yaqin pada Kitab-Kitab Allah tersebut.

fas’al!

Tanyakanlah!

Bukankah itu perintah Allah di QS.Yunus [10]:94?

فَإِن كُنتَ فِي شَكٍّ مِّمَّا أَنزَلْنَا إِلَيْكَ فَاسْأَلِ الَّذِينَ يَقْرَءُونَ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكَ ۚ لَقَدْ جَاءَكَ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

10|94| Oleh sebab itu, sekiranya engkau (wahai Muhammad) merasa ragu-ragu tentang apa yang Kami turukan kepadamu, maka bertanyalah kepada orang-orang yang membaca kitab-kitab yang diturunkan dahulu daripadamu (kerana mereka mengetahui kebenarannya). Sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran dari Tuhanmu, maka jangan sekali-kali engkau menjadi dari golongan yang ragu-ragu.

Pandangan-pandangan anda pasti akan memperluas khazanah ilmu akan selalu hamba hargai tinggi-tinggi.

Banyak jalan menuju satu-satunya jalan, yakni, Almasih ‘Isa.

Wassalam.

Artikel sebelum ini Blog Abdushomad Artikel selepas ini