Categories: Article

Saling Mengenal dan Saling Beramah Mesra

Masyarakat Muslim di Zaman Keemasan Islam pada Tahun 500-an sampai 1400-an cenderung masyarakat yang inklusif, bukan eksklusif seperti Masyarakat Muslim di Zaman Moden seperti sekarang ini. Masyarakat Muslim di Zaman Keemasan Islam pada Tahun 500-an sampai 1400-an tidak sombong dan tidak memperlekehkan bangsa-bangsa lain. Mereka suka mencari ilmu. Mereka berprinsip, “Carilah ilmu sejak dari buaian ibu sampai ke liang lahat.”

Mereka begitu murni dan sungguh-sungguh mencari ilmu. Kerana begitu murni dan sungguh-sungguhnya didalam mencari ilmu, bahkan walau pun harus belajar dengan orang-orang China pun mereka dengan gembira dan ikhlas melakukannya demi ilmu dan demi untuk saling berkenal-kenalan dan saling beramah mesra. Sebab itulah, bagi mereka, menterjemahkan menjadi sangat mustahak untuk dilakukan demi untuk mencari ilmu dan demi untuk saling berkenal-kenalan dan saling beramah mesra.

Insan-insan Muslim yang saleh di Zaman Keemasan Islam pada zaman dahulu tersebut memegang teguh Al Qur’an dan Hadits Rasulullah sebagai dalil.

Dalam Hadits Nabi pernah disebutkan perkataan السريانية As Suryaaniyah yang adalah untuk menggungkapkan pentingnya mempelajari Bahasa Suryani. Bahasa Suryani adalah bahasa orang-orang di Negeri Syam yang ketika itu adalah negeri-negeri orang-orang mukmin yang tawadu’ dan takzim kepada Nabi Allah Isa. Orang-orang tersebut seringkali diperlekehkan oleh orang-orang kafir laknat sebagai Kristian atau Anjing. Carilah ilmu walau dengan Anjing sekalipun. Dalam kitab yang berjudul: al-Muj’am al-Mufahras li Al-fadz al-Hadis al-Nabawi, mencatat bahwa, kata al-suryaniyyat tersebut dijumpai dalam beberapa kitab Hadis, salah satu di antaranya adalah kitab al-Jami’ al-Sahih, Jilid 1, bab Fi Ta’lum al-Suryaniyyat karya al-Tirmidzi, sebagai berikut:

حدثنا علي بن حجر أخبرنا عبد الرحمن بن أبي الزناد عن أبيه عن خارجة بن زيد عن ثابت عن أبيه زيد بن ثابت قال : أمرني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أتعلم له كتاب يهود قال إني والله ما آمن يهود على كتاب قال فما مر بي نصف شهر حتى تعلمته له قال فلما تعلمته كان إذا كتب إلى يهود كتبت إليهم وإذا كتبوا إليه قرأت له كتابهم قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح

وقد روي من غير هذا الوجه عن زيد بن ثابت رواه الأعمش عن ثابت بن عبيد الأنصاري عن زيد بن ثابت قال أمرني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أتعلم السريانية قال الشيخ الألباني : حسن صحيح

Artinya:

Zayd ibn Tsabit, ia berkata: Rasulullah s.a.w. memerintahkan kepadaku untuk mempelajari bahasa Ibrani guna menterjemahkan surat insan-insan Yahudi. Zaid berkata dengan nada bersemangat: “Demi Allah, sesungguhnya akan kubuktikan kepada insan-insan Yahudi bahwa aku mampu menguasai bahasa mereka.” Zaid melanjutkan: “Setengah bulan berikutnya aku mempelajarinya untuk Nabi s.a.w. dengan tekun dan setelah aku menguasainya, maka aku menjadi juru tulis Nabi s.a.w. apabila beliau berkirim surat kepada mereka, akulah yang menuliskannya; dan apabila beliau menerima surat dari mereka, akulah yang membacakan dan yang menerjemahkannya untuk Nabi s.a.w. Berkata Abu Isa, hadis ini hasan shahih.

Menurut riwayat lain, bahwa Zayd ibn Tsabit, ia berkata: Rasulullah s.a.w. telah menyuruh aku belajar bahasa Suryani. Berkata Syekh al-Bani, Hadis ini Hasan Shahih. (Abi Isa Muhammad ibn Isa ibn Saurat al-Tirmizy, tt: 67.) Dalam Hadis ini Nabi s.a.w. menganjurkan Zaid ibn Tsabit untuk mempelajari bahasa Suryani.

Imam Ghazali (w. 505/1111) mengatakan bahawa pengetahuan seseorang yang tidak pernah belajar logika -salah satu cabang filsafat- adalah tidak bisa diandalkan. (Nurchalis Madjid, 1985: 47.)

Filsafat dan pemikiran adalah pendekatan mencari ilmu yang biasa diamalkan oleh orang-orang Kristian. Filsafat dan pemikiran atau logika atau mantiq dulu sangat disukai oleh orang orang Muslim di Zaman Keemasan Islam di tahun 500-an sampai 1400-an.

Dalil yang juga dipegang teguh oleh insan-insah sholeh yang Muslim di Zaman Keemasan Islam pada zaman dahulu adalah hadist nabi yang berbunyi:

اللَحْدِ إِلَى الْـــمَهْدِ مِنَ الْعِلْمَ اُطْلُبُو

Uthlubul’ilma minalmahdi ilallahdi

Carilah ilmu sejak masih bayi di gendongan ibu sampai nanti diliang lahat.

الصِينَ وَلَوْبِ الْعِلْمَ اُطْلُبُو

Utlubu Ilma walau bi shina.

Carilah ilmu walau dengan China.

Artikel sebelum ini Blog Abdushomad Artikel selepas ini


admin

Recent Posts

Zaman Keemasan Islam (Bahagian 2/2)

Berbagai dalil dan dasar matematika juga diperoleh dari terjemahan yang berasal dari India. Selain itu…

2 years ago

Nasrani dalam Pengertian Islam (Bhg. 1/4)

Bismillah, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, ikhwah fillah. Saudaraku yang dirahmati Allah! Insya Allah aku akan mulai…

2 years ago

Patuh SOP pada Sholat Eid Boleh Diterima?

Pengertian Sholat Secara Etimologi Terminologi Standar masyarakat Islam Asia Tenggara ini adalah an-edukated yang kurang…

3 years ago

Permulaan Transformasi Kalbu Jiwa

Terimalah rahmat dan kasih karunia Allah s.w.t. Hiduplah dalam rahmat dan kasih karunia-Nya. Berjalanlah dalam…

3 years ago

Sisi Gelap Kalbu Jiwa Manusia

Sebab utama manusia jatuh ke dalam dosa ialah pikiran perasaan kehendak yang berpusat pada kalbu…

3 years ago

Privacy Policy

Polisi Privasi Ya-Rahman Media ... laman web dan semua app ... Laman web ... https://ya-rahman.org…

4 years ago