Categories: Article

Tasawuf Tazqiyah (Bhg.2/2)

Ingatlah selalu bahawa kita dalam keadaan di mana Allah menyayangi kita tanpa syarat dan kita kena juga menyayangi Allah tanpa syarat.

Sama-sama tanpa syarat dalam menyayangi.

Ada orang bertanya kepada Rasulullah,

“Apakah Tazqiyah nafsu itu atau apakah Tasawuf itu?”

Rasulullah menjawab,

“Tazqiyah nafsu atau tasawuf adalah bahawa orang menyadari Allah dan mengalami Allah yang selalu bersama dengan dia di mana saja dia berada.”

Tazqiya atau Tasawuf itu sangat sangat mustahak kerana tanpa tasawuf kita tidak benar-benar taat kepada Allah. Kalau begitu, kita tidak menerima pahala secara utuh. Hal ini demikian kerana: Perintah Allah meliputi lingkup dan ranah lahir dan batin. Bukan salah satunya. Tapi lahir dan batin!

Sudah barang tentu, kita tidak boleh menilai batin orang. Tapi, kita harus membuat keadaan lahir kita sama dengan keadaan batin kita. Oleh kerana itu JANJI dalam ugama itu sungguh sangat sangat mustahak dan kena diwujudkan sehingga bukan hanya tinggal janji. Lahir batin kena sama. Kita kena setiap saat berusaha lahir batin kita sama adanya.

Dalam hadis Rasulullah s.a.w. Daripada Nu’man bin Basyir berkata: saya mendengar Rasulullah bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

Ertinya:

Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah “Qolbu” yaitu hati. Hadis Riwayat Bukhori.

Jika kita pahami secara mendalam hadis tersebut, maka hati sangat berperan dalam kehidupan manusia, karena hati yang bersih akan melahirkan manusia yang bersih dan selalu taat serta tunduk terhadap titah daripada Sang Ilahi Rabbi. Sebaliknya manusia yang kotor disebabkan karena manusia tersebut memiliki hati yang tidak baik dan selalu melanggar aturan yang telah digariskan oleh Allah SWT.

Perhatikan pula sabda Nabi Isa a.s. (Kitab Injil surah Markus 7:21-23) …

Akhlaq yang rendah, pembunuhan, sikap kasar dan tidak sopan, bohong, kebodohan dan tidak nak dengar nasihat, mencuri, gosip atau membicarakan keburukan orang, seks di luar nikah, nafsu yang tamak, iri hati, sombong. Semua itu adalah mencerminkan hati. Oleh kerana hati yang kotor itulah, orang tidak boleh dikatakan sungguh-sungguh dalam keadaan suci dan bersih.

Kepada semua utusan Allah, Allah memberikan ajaran yang jelas bahawa keadaan batin seseorang tentu akan mempengaruhi amalan lahiriahnya.

Allah SWT berfirman di QS Al An’am [6]:151 bahawa fardu kifayah hukumnya mengajar masyarakat tentang tasawuf atau tazqiyah atau ilmu gelombang energi penyucian jiwa.

… janganlah kamu hampiri kejahatan-kejahatan – yang terang daripadanya dan yang tersembunyi …

Memiliki hati yang tulus dan suci dan bersih itu sungguh mustahak kerana itu adalah tauladan para nabi. Tanpanya, bagaimana mungkin kita boleh mengendalikan nafsu semacam benci, iri, pamer atau riyak dan sombong.

Tanpa tasawuf, kita orang-orang Muslim hanyalah terlihat taat luarnya tapi dalamnya tidak. Dengan begitu, pahala tidak kita terima secara utuh di dunia dan di akhirat.

Tugas kita mengajar tasawuf atau tazkiya kepada masyarakat kita agar kita dan masyarakat kita boleh jauh dari sifat dusta, khianat, ujub (bangga diri), zalim, riyak, hasad iri, dendam gibah (mengumpat), takabur (sombong) dan penuh dengan tipu muslihat dan kemudian kita boleh menjadi dekat sifat sidiq (benar), amanah (setia), ikhlas, adil, sabar, bijaksana, berani, iffah (menjaga harga diri, baik diri sendiri atau harga diri orang lain), tawakal (berserah diri bulat-bulat kepada Allah setelah berihtiar dengan gigih.

Itulah akhlaq orang-orang Muslim yang taat kepada Allah lahir-batin. Kalau akhlak baik, maka bukan hanya “lip service” atau berpura-pura baik, tapi sungguh-sungguh baik yang keluar dari hati yang disucikan oleh Allah SWT.

Untuk itu orang-orang kita kena terus berjalan dari maqam ke maqam yang lebih tinggi. Dari …

  • Maqam Taubat (Pintu Taubat)
  • Maqam Shadiq (Hidup jujur dan lurus)
  • Maqam Syukur (Hidup penuh dengan ucapan syukur)
  • Maqam Muqarabin (Didampingkan dekat dengan Allah)

Sebagai contoh orang yang muqarabin, QS Ali Imran [3]:45

إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ

(Ingatlah) ketika malaikat berkata: “Wahai Maryam! Bahawasanya Allah memberikan khabar yang mengembirakanmu, dengan Kalimah daripada Allah, nama anak itu: Al-Masih, Isa Ibni Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan ia juga daripada orang-orang yang didampingkan.”

Artikel sebelum ini Blog Abdushomad Artikel selepas ini


admin

Recent Posts

Zaman Keemasan Islam (Bahagian 2/2)

Berbagai dalil dan dasar matematika juga diperoleh dari terjemahan yang berasal dari India. Selain itu…

2 years ago

Nasrani dalam Pengertian Islam (Bhg. 1/4)

Bismillah, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, ikhwah fillah. Saudaraku yang dirahmati Allah! Insya Allah aku akan mulai…

2 years ago

Patuh SOP pada Sholat Eid Boleh Diterima?

Pengertian Sholat Secara Etimologi Terminologi Standar masyarakat Islam Asia Tenggara ini adalah an-edukated yang kurang…

3 years ago

Permulaan Transformasi Kalbu Jiwa

Terimalah rahmat dan kasih karunia Allah s.w.t. Hiduplah dalam rahmat dan kasih karunia-Nya. Berjalanlah dalam…

3 years ago

Sisi Gelap Kalbu Jiwa Manusia

Sebab utama manusia jatuh ke dalam dosa ialah pikiran perasaan kehendak yang berpusat pada kalbu…

3 years ago

Privacy Policy

Polisi Privasi Ya-Rahman Media ... laman web dan semua app ... Laman web ... https://ya-rahman.org…

4 years ago