Contact Information

Theodore Lowe, Ap #867-859
Sit Rd, Azusa New York

We Are Available 24/ 7. Call Now.

اَلْـمُقِيْت

Maha pemberi kecukupan dan maha pemberi keperluan baik berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani.

Kitab Zabur Surah 23 dapat digolongkan sebagai kasusastraan paling terkenal kerana berisi nasihat bagi barangsiapa yang merindukan rasa aman ketika mengalami tekanan atau kerisauan dan keadaan sukar. Bagi barangsiapa yang merindukan ketenteraman dan kedamaian, renungkanlah Kalimah Allah di Kitab Zabur Surah 23 dengan cara membaca terjemahan Bahasa Melayu nya atau terjemahan Bahasa Arab nya apabila faham dan biasa gunakan Bahasa Arab.

Kitab Zabur Surah 23 berisikan nasihat yang sederhana dan indah dan menenteramkan hati yang sedang gundah. Oleh Kitab Zabur Surah 23, barangsiapa yang membacanya akan dibawa kepada Allah yang diibaratkan amat dekat dengan manusia dan bahkan diibaratkan Allah dengan penuh sayang memeluk setiap manusia tanpa pandang bulu dan tanpa pandang ugama. Allah diibaratkan menggembalakan makhlukNya.

Itulah اَلْـمُقِيْت (al-muqīt) Allah Maha Pemberi kecukupan/Maha Pemberi Keperluan, baik yang berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani.

Dalam Taurat Zabur dan Injil berbahasa Ibrani tidak ditemukan kata yang mirip dengan اَلْـمُقِيْت (al-muqīt). Namun Taurat Zabur dan Injil amat sering menyatakan bahawa Allah adalah maha pemberi kecukupan dan maha pemberi keperluan baik berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani. Taurat Zabur dan Injil amat sering mengibaratkan Allah bagaikan gembala yang baik.

Mulai dari awal Kitabullah Taurat Surah At-Takwin (Kejadian bab 30 ayat 31) sampai penutup Kitabullah Injil Surah Ar-Ru’ya (Wahyu 7:17), Kitab Taurat Zabur dan Injil seringkali bercerita tentang gembala-gembala di Timur Tengah yang memberi makan pada kambing-kambing, unta-unta dengan makanan yang berasal daripada Tuhan Allah. Kitab Taurat Zabur dan Injil seringkali juga mengibaratkan pemimpin umat bagaikan gembala (Ar-Rā’īṣ).

Di dalam Kitab Taurat Zabur dan Injil, Tuhan Allah mengibaratkan Nabi Daud bak gembala. Bahkan Raja Persia yang bernama Cyrus atau Zulkarnain, oleh Kitab Taurat Zabur dan Injil disebut sebagai gembala.

(Baca Suhuf Isya’ya (Yesaya) 44:28.)

Oleh Tuhan Allah, Nabi Daud dan Raja Zulkarnain diberi minyak wangi sebagai tanda dilantik sebagai pemimpin umat. Bagaikan domba di Kitab Zabur Surah 23 ayat 5, oleh Allah, kepala mereka diberi minyak wangi sebagai tanda bahawa mereka dijaga dan dipelihara.

Beberapa Nabi Allah yang menerima wahyu daripada Allah menulis dalam suhuf-suhuf berbahasa Ibrani. Nabi-nabi Allah penerima suhuf-suhuf Allah tersebut menyatakan bahawa Allah ibaratnya adalah gembala yang menggembalakan manusia. Nabi-nabi Allah macam Nabi Isya’ya, Irmiyah, Hazqiyal (Yeheskiel) menyatakan dengan amat jelas bahawa Allah lah yang sesungguhnya menggembalakan Bani Isra’il sehingga dapat keluar dari cengkeraman raja zalim Fir’aun. Nabi Isya’ya (Yesaya) menyatakan yang bermaksud:

Dia akan menjaga umat-Nya seperti seorang gembala; Dia akan mengumpulkan dan mendukung anak-anak domba, dan dengan lemah lembut, memimpin induk-induk domba.

(Baca Suhuf Nabi Yesaya 40:11.)

Nabi Allah Irmiyah, oleh Allah, diberi penglihatan akan adanya orang-orang Bani Isra’il yang hijrah atau muhajirin dan Bani Isra’il muhajirin itu akhirnya pulang kembali ke kampung halaman mereka. Mereka bagaikan sekawanan kambing-kambing yang mengembara ke tempat jauh akhirnya pulang ke asalnya di mana mereka biasa merumput. Penglihatan daripada Allah ini memberi harapan bagi orang-orang Bani Isra’il yang mengungsi ke tempat-tempat lain menjadi tawanan dan jongos yang dipaksa mengabdi kepada penguasa-penguasa bangsa lain.

(Baca Suhuf Irmiyah 50:19.)

Nabi Allah Hazqiyal (Yehezkiel) menyatakan bahawa yang menggembalakan manusia tidak lain adalah Tuhan Allah. Nabi Allah Hazqiyal menyatakan,

“Tuhan Allah al-Malik Yang Maha Kuasa berfirman, “Aku sendiri akan mencari umatKu Bani Isra’il, domba-domba-Ku, dan memelihara mereka, seperti seorang gembala mencari dan mengumpulkan domba-dombanya yang tercerai-cerai. Aku akan mengumpulkan mereka dari tempat mereka tercerai-cerai pada malam yang gelap dan nahas itu.”

(Baca Suhuf Nabi Hazqiyal 34:11-12.)

Nabi Hazqiyal diberi penglihatan ,oleh Tuhan Allah, bahawa suatu hari nanti Tuhan Allah sendiri akan bertindak. Nabiullah Hazqiyal menyampaikan wahyu ilahi demikian:

Aku akan melantik seorang raja seperti Daud, hamba-Ku, untuk menjadi satu-satunya gembala mereka, dan dia akan memelihara mereka. Aku, Tuhan Allah, akan menjadi Allah mereka; dan seorang raja seperti Daud, hamba-Ku, akan menjadi penguasa mereka,” Aku, Tuhan Allah, telah berfirman.

(Baca Suhuf Nabi Hazqiyal 34:23-24.)

Ar-Rā’īṣ Ṣāliḥ الرَّاعِي الصَّالِحُ makna “gembala yang baik” adalah tema yang sering kali dipilih oleh Sayidina Nabi Isa ketika beliau mengajar kepada orang ramai. Sebagai keturunan Nabi Isra’il atau Nabi Ya’qub, Nabi Isa sering mengutip suhuf-suhuf Nabi-nabi Bani Isra’il seperti Nabi Hazqiyah (Yehezkiel) yang hidup ratusan tahun sebelum Nabi Isa. Pernah pada suatu hari, Nabi Isa menyampaikan apa yang disampaikan oleh Nabi Hazqiyah pendahulu beliau, yang bermaksud:

“Akulah gembala yang baik…Aku mengorbankan nyawaku untuk domba-dombaku, ada domba-domba lain di luar kawanan ini yang kumiliki. Mereka juga mesti kupimpin, dan mereka akan mengikut suaraku. Kesemuanya akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.”

(Termaktub di Terjemahan Bahasa Melayu Kitab Injil Surah Yahya 10:14-16.)

Didukung oleh para nabi-nabi Allah, Sayidina Isa menyedari bahawa beliau turun ke dunia adalah untuk menyelamatkan manusia tanpa pandang bulu dan tanpa pandang ugama. Sayidina Isa adalah jawaban langsung daripada Allah pada seruan minta tolong kepada Allah yang termaktub di Kitab Allah Zabur 28:9, yang bermaksud,

“Selamatkanlah umatMu, ya Allah, dan berkatilah mereka yang menjadi milikMu, ya Allah, jadilah gembala pembimbing mereka selama-lamanya.”

Sayidina Isa pernah juga bercerita ada 100 ekor kambing digembalakan namun ada yang hilang satu. Walau satu kambing tapi dalam keadaan hilang, gembala yang baik akan memperjuangkan keselamatan satu kambing yang hilang itu.

(Termaktub di Terjemahan Bahasa Melayu Kitab Injil Surah Matta 12:11.)

Sebenarnya Sayidina Isa pasti pernah mendengar kisah satu kambing yang hilang itu di Kitab Allah Zabur Surah 119 yang menyebabkan gembalanya menjadi susah dan bahkan menjadi risau juga sama seperti satu kambing yang hilang tersebut risau. Namun dengan sabar dan penuh perjuangan, gembala mencari untuk menyelamatkan satu domba yang hilang itu.

Termaktub di Terjemahan Bahasa Arab dan Bahasa Melayu Kitab Zabur 119:176

ضَلَلْتُ كَشَاةٍ ضَالَّةٍ / ḍalaltu kasyātin ḍāllatin,

makna,

Aku tersesat seperti domba yang hilang.

Kepada barangsiapa sahaja yang takzim kepada Sayidina Isa, Sayidina Isa selalu menitipkan tanggung jawab menggembalakan dan menjadi pemimpin bagi orang-orang yang diibaratkan bagai kawanan kambingnya Nabi Isa yang selalu memerlukan gembala untuk selalu memberi makan, merawat dan memberi kecukupan dan memberi keperluan baik berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani.

(Termaktub di Kitab Injil Surah Yahya 21:15 dan seterusnya.)

Munajat:

Wahai gembala yang lemah lembut bagi jiwaku, berilah hamba kecukupan dan berilah keperluan hamba akan makanan tubuh dan juga makanan rohani.

Artikel sebelum ini Blog Abdushomad Artikel selepas ini


Share:

administrator