القادر
Maha Kuasa; Maha Menetapkan.
Banyak nama-nama dalam 99 nama Allah menggambarkan bahawa Allah adalah Maha Perkasa.
AL-QĀDIR dan AL-MUQTADIR menyatakan bahawa keperkasaan Allah sudah lama ada bahkan sejak awal dibinanya asas tempat bumi bertumpu. Sebelum bumi dan segala isinya ada, keperkasaan Allah sudah lama ada. Itulah AL-QĀDIR dan AL-MUQTADIR.
Hal-hal yang sudah lama ada sejak awal dibinanya asas tempat bumi bertumpu tidak lah banyak jumlahnya. Hal-hal yang sudah lama ada sebelum bumi ini ada justeru sudah lama menyatakan apa yang kelak terjadi di “akhir zaman.” Hal-hal yang sudah lama ada sebelum bumi dan segala isinya ini ada justru sudah lama menyatakan perkara-perkara akhirat di akhir zaman kelak.
Memang benar peribahasa,
“Dalam laut boleh diduga, dalam hati siapa tahu,”
yang ertinya,
‘fikiran seseorang tidak dapat diduga.’
Oleh Allah, setiap manusia diberi kemampuan untuk berpikir dan berkehendak dan berusaha, namun bukan untuk meremehkan pikiran dan usaha manusia, memang sungguh ada perkara-perkara yang pelik yang dirahsiakan semacam kematian, yaumul hisab hari penghitungan atau hari pembalasan, maqam kedudukan seseorang di syurga jannah Kerajaan Allah. Perkara-perkara pelik yang dirahsiakan itu dibahas walau secara luas dalam Kitab Injil Surah …
Sesungguhnya, perihal takdir memang tidak akan pernah sepenuhnya difahami oleh manusia, kerana hal itu menuntut manusia untuk terlebih dahulu mampu menduga pikiran manusia dan menuntut manusia untuk mampu memiliki kuasa Allah terlebih dahulu. Jelas tidak mungkin itu dilakukan manusia. Oleh kerana itulah, manusia tidak akan pernah dapat mendirikan universiti untuk mempelajari takdir untuk mengetahui takdir.
Dalam Bahasa Bani Isra’il, ada kata qadir ertinya sesuatu yang gelap gulita, dan itu hampir tidak ada kaitannya dengan fakta bahawa Allah Maha Kuasa Maha Menetapkan. Itu perkara lain.
Al-Qādir Allah Maha Kuasa Maha Menetapkan justeru erat kaitannya dengan nama Allah Al-Ḥaq, Maha Haq, Maha Benar yang kekal dan tidak akan berubah sedikit pun. Maha Haq nya Allah adalah sungguh bersifat amat menetapkan. Itulah Al-Ḥaq yang juga dalam wujud ketetapan-ketetapan Ilahi dan perintah-perintah Ilahi. Ketetapan-ketetapan Ilahi itu bukanlah masalah ramal-meramal mengenai apa yang berlaku di kemudian hari kelak.
Al-Qādir Allah Maha Kuasa Maha Menetapkan itu adalah berbicara tentang Kuasa Allah yang justeru terlihat ada pada nama-nama Allah ini:
Dalam terjemahan Bahasa Yunani Kitab Taurat, Zabur dan Injil, ada beberapa kata yang menyentuh perihal takdir.
Itu terdapat di Suhuf Rom 8:29 …
لأَنَّ الَّذِينَ اخْتَارَهُمُ اللهُ مِنْ قَبْلُ، قَرَّرَ لَهُمْ أَنْ يَكُونُوا مِثْلَ ابْنِهِ فَيَكُونَ هُوَ الْبِكْرُ بَيْنَ اِخْوَةٍ كَثِيرِينَ
yang bermaksud,
Kerana dari mulanya dahulu Allah telah menentukan mereka yang dipilih-Nya supaya menjadi selaras dengan rupa Putera-Nya, Isa al-Masih Kalimah Allah, maka Putera itu merupakan yang sulung di antara saudara-saudara yang ramai.
Lihat juga Quran Surah Ali Imran [3]:55, siapakah orang-orang yang, oleh Allah, maqam kedudukannya dijadikan mengatasi orang-orang kafir hingga hari kiamat?
Orang-orang itu jelas mengikuti Almasih Isa Kalimah Allah. Tapi siapa orang-orang itu?
Taurat, Zabur dan Injil dan Quran tidak menyebutkan secara pasti siapa orang-orang yang mengikuti Almasih Isa Kalimah Allah itu.
Orang-orang yang dipilih Allah adalah orang-orang yang ditinggikan derajadnya dan diselamatkan Allah. Orang-orang pilihan Allah adalah orang-orang yang segala kekurangannya ditutup oleh Allah. Namun siapakah orang-orang pilihan Allah itu sungguh tidak disebutkan secara spesifik oleh kitab-kitab Allah, Taurat, Zabur, Injil dan Quran. Terdapat pada golongan apakah orang-orang pilihan Allah itu?
Secara spesifik, Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Quran tidak berbicara mengenai golongan, kaum di mana orang-orang pilihan Allah itu berada. Memang ada orang-orang yang justeru tidak ditolak oleh Allah walaupun manusia tidak menyangka dan tidak mengetahuinya bahawa orang-orang itu tidak ditolak oleh Allah. Kitab Taurat, Zabur, Injil, Quran juga tidak berbicara siapakah orang-orang yang, oleh Allah, tetap tidak disingkirkan oleh Allah kerena Allah mengetahui mereka, namun manusia tidak tahu.
اللهُ لَمْ يَرْفُضْ شَعْبَهُ الَّذِي اخْتَارَهُ مِنْ قَبْلُ.
Allah tidak menyingkirkan umat-Nya yang telah dipilih-Nya dari dahulu.
Jadi yang jelas Allah juga tidak pernah menyingkirkan orang, walaupun Allah sudah tahu segala hal tentang orang itu sebelumnya.
Oleh kerana itu, boleh disimpulkan bahawa Allah itu penuh dengan ni’mat kepada manusia agar akhirnya manusia dengan ikhlas melakukan ketetapan-Nya. (Suhuf Rom 11:2.)
Salah satu hadis nabi menyatakan seperti yang dinyatakan dalam Kitab Taurat, Zabur dan Injil,
الإنسان محل الخطأ والنسيان /al insan maḥalul khata’ wanisyān/
yang bermaksud,
“Manusia tempatnya salah dan lupa.”
Taurat, Zabur dan Injil dalam Bahasa Ibrani-Suryani juga menyatakan …
لأَنَّ الْجَمِيعَ أَخْطَأُوا وَلَمْ يَبْلُغُوا إِلَى مَا يُمَجِّدُ اللهَ
li’annal jamī’a ‘akhta’ū walam yablughū ‘ila mā yamajjidullah
yang bermaksud,
“Semua manusia berdosa dan tidak dapat mencapai kemuliaan Allah.”
(Suhuf Rom 3:23.)
Namun walaupun begitu keadaan manusia, Taurat, Zabur dan Injil dalam Bahasa Ibrani-Suryani memiliki daftar panjang nama-nama orang yang dipilih oleh Allah Al-Qādir, jelas orang-orang itu dipilih Allah bukan kerana orang-orang itu tidak berdosa dan tidak pernah lupa, namun kerana Allah sudah menetapkan orang-orang itu menjadi pilihan Allah.
Orang-orang yang, oleh Allah, telah ditetapkan untuk dipilihNya itu dalam Bahasa Bani Isra’il Ibrani-Suryani disebut …
yang diertinya, ‘ditetapkan untuk dipilih.’
Orang-orang macam itu yang masuk dalam daftar orang-orang yang dipilih Allah di dalam Kitab Taurat, Zabur dan Injil adalah:
(Suhuf Nahamya 9:7, Zabur 105:26, Shamu’il Awal [1 Samuel] 10:24, Hazkiya [Yehezkiel] 20:5.)
Manusia kena membuat keputusan terhadap ketetapan Allah. Jadi manusia pun juga punya kemampuan untuk memilih atau menetapkan keputusannya. Keputusan manusia pun juga disebut,
Contohnya terdapat di Kitab Taurat Surah At-Tasyniyati [Ulangan] 30:19 …
ha’idoti akhem hayem ‘et hashamayim wet ha’aretz chayyim ha mawet natattil fanekha haberakha whaqelala uvacharta bachayyim lema’an tichyeh atta wzar.
yang bermaksud,
Kata Allah kepada manusia, “Sekarang kamu boleh memilih antara hidup dan maut, antara berkat Allah dan kutuk-Nya. Aku memanggil langit dan bumi untuk menjadi saksi terhadap keputusan kamu. Pilihlah hidup.”
Kitab Injil Surah Matta [Matius] 24:31 menyatakan bahawa orang-orang yang, oleh Allah, ditetapkan untuk menjadi orang-orang pilihan-Nya yang dalam keadaan terserak-serak akan dihimpun dari seluruh pelosok bumi dari utara, selatan, barat dan timur dan dari ujung satu dan ujung lainnya semuanya yang terserak-serak akan dihimpun oleh Allah. Itulah janji Allah kepada orang-orang pilihan-Nya yang terserak-serak.
Munajad:
Ya Allah, walau perasaan hamba-hamba-Mu bagaikan berada ditengah malam yang gelap gulita, namun hamba-hamba-Mu haqul yaqin subuh-Mu sedang mendekati para hamba-Mu. Hamba sungguh merindukan kedatangan-Mu untuk memakaikan busana yang indah dari-Mu untuk hamba pakai di hari yang terbaru dari-Mu dalam keadaan berbusana yang indah penuh barakah dari-Mu.
Artikel sebelum ini | Blog Abdushomad | Artikel selepas ini |
Berbagai dalil dan dasar matematika juga diperoleh dari terjemahan yang berasal dari India. Selain itu…
Bismillah, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, ikhwah fillah. Saudaraku yang dirahmati Allah! Insya Allah aku akan mulai…
Pengertian Sholat Secara Etimologi Terminologi Standar masyarakat Islam Asia Tenggara ini adalah an-edukated yang kurang…
Terimalah rahmat dan kasih karunia Allah s.w.t. Hiduplah dalam rahmat dan kasih karunia-Nya. Berjalanlah dalam…
Sebab utama manusia jatuh ke dalam dosa ialah pikiran perasaan kehendak yang berpusat pada kalbu…
Polisi Privasi Ya-Rahman Media ... laman web dan semua app ... Laman web ... https://ya-rahman.org…