Di dalam Kitab Al-Qur’an pada Surah Al-Ma’idah [5]:114 terdapat doa yang sungguh dalam maknanya yakni Doa Nabi Isa. Bacalah ayat tersebut secara lengkap.
قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِّنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِّنكَ ۖ وَارْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Isa ibni Maryam (berdoa ke hadrat Allah dengan) berkata: Ya Allah, Tuhan kami! Turunkanlah kiranya kepada kami satu hidangan dari langit, untuk menjadi hari raya bagi kami, iaitu bagi kami yang ada hari ini dan bagi orang-orang kami yang datang kemudian, dan sebagai satu tanda (mukjizat) daripadamu (yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaanMu); dan kurniakanlah rezeki kepada kami, kerana Engkau jualah sebaik-baik Pemberi rezeki.”
Dengan dibaca secara lengkap, doa tersebut dipanjatkan oleh Nabi Isa kepada Allah. Apabila kita berada didalam krisis kehidupan dan kita mengucapkan ayat tersebut, itu sama halnya kita memohon kepada Nabi Isa untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Dengan mengucapkan ayat tersebut, Nabi Isa memanjatkan doa kepada Allah kerana kita memohon beliau untuk bermunajat kepada Allah. Dalam munajat itu, tiada rasa jarak pemisah antara diri yg berdoa dgn yg didoakan. Itulah munajat Nabi Isa putera Maryam untuk barangsiapa yang menghampirinya untuk minta tolong kepadanya.
Nabi Isa berdiri, lalu melangkahkan kakinya. Ia menengadahkan tangannya ke atas, kemudian menundukkan kepala untuk memulai bermunajat. ”Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami satu hidangan dari langit.”
Seketika itu turunlah makanan besar dari langit. Pada waktu itu orang-orang melihatnya penuh takjub. Nabi Isa melanjutkan doanya, “Ya Allah Tuhan kami, jadikanlah makanan ini sebagai rahmat dan jangan menjadi fitnah bagi kami.”
Makanan dari langit itu turun di hadapan Nabi Isa. Aroma dan baunya sangat harum, menggoda lidah siapa saja untuk segera menyantapnya. Nabi Isa tersungkur dalam keadaan sujud syukur yang diikuti oleh umatnya. Setelah itu mereka makan bersama. Bahkan orang-orang yang semula tidak percaya dengan Nabi Isa langsung meyakini ajaran-ajarannya. Sementara bagi pengikut Nabi Isa, mukjizat ini semakin mempertebal keimanannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dikisahkan, makanan itu tidak habis-habis, meski dimakan oleh ribuan orang.
Do’a di atas merupakan doanya Nabi Isa a.s. ketika ditantang oleh para pengikutnya yang menginginkan bukti konkrit atas kemukjizatan yang dimiliki oleh seorang rasul.
Bagi setiap muslim yang mendambakan dan ingin limpahan rizki dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, sudah selayaknya memperbanyak membaca doa ini dalam setiap kesempatan dan sangat dianjurkan.
Ketahuilah, apabila Nabi Isa memanjatkan doa kepada Allah, Allah langsung akan menjawab apa yang dipanjatkan Nabi Isa. Buktinya, di QS.Al-Ma’idah [5] ayat 115 disebutkan …
قَالَ اللَّهُ إِنِّي مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ ۖ فَمَن يَكْفُرْ بَعْدُ مِنكُمْ فَإِنِّي أُعَذِّبُهُ عَذَابًا لَّا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِّنَ الْعَالَـمِينَ
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu berulang-ulang kepada kamu, kemudian sesiapa di antara kamu kufur ingkar sesudah (turunnya hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyeksanya dengan azab sengsara yang tidak pernah Aku seksakan seseorang pun dari sekalian makhluk.”
Kisah Nabi Isa berdoa yang termaktub di dalam Kitab Al Qur’an ini adalah ketika Nabi Isa didatangi oleh orang-orang ramai yang mengalami krisis di dalam kehidupan mereka. Yakni mereka tidak punya sesuatu apapun untuk dimakan. Mereka berada di tengah padang pasir. Mereka sangat lelah sekali kerana mereka berhari-hari mengikut Nabi Isa. Mereka sangat menyukai nasihat-nasihat Nabi Isa dalam menjalani hidup di bumi ini. Namun mereka sungguh miskin sekali dan sungguh tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan. Mereka berada di tengah padang pasir yang tidak ada apapun yang boleh untuk dimakan. Lalu mereka memohon kepada Nabi Isa untuk berbuat sesuatu agar mereka boleh makan dan boleh hidup seizin Allah. Lalu Nabi Isa memanjatkan doa kepada Allah. Di dalam doa beliau, Nabi Isa memohon kepada Allah agar Allah menurunkan hidangan dari langit agar mereka boleh bergembira seolah mereka menikmati hari raya. Dan disebutkan di dalam Al Qur’an, Allah langsung menjawab permohonan Nabi Isa. Allah menurunkan hidangan yang dibutuhkan oleh orang-orang tersebut.
Apabila anda di dalam krisis kehidupan, cobalah menyuruh Nabi Isa untuk memanjatkan doa kepada Allah. Allah pasti akan langsung menjawab doa Nabi Isa untuk anda tersebut.
Alamilah kefadilahan Nabi Allah Isa.
Alamilah Nabi Allah Isa.
Artikel sebelum ini | Blog Abdushomad | Artikel selepas ini |
Berbagai dalil dan dasar matematika juga diperoleh dari terjemahan yang berasal dari India. Selain itu…
Bismillah, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, ikhwah fillah. Saudaraku yang dirahmati Allah! Insya Allah aku akan mulai…
Pengertian Sholat Secara Etimologi Terminologi Standar masyarakat Islam Asia Tenggara ini adalah an-edukated yang kurang…
Terimalah rahmat dan kasih karunia Allah s.w.t. Hiduplah dalam rahmat dan kasih karunia-Nya. Berjalanlah dalam…
Sebab utama manusia jatuh ke dalam dosa ialah pikiran perasaan kehendak yang berpusat pada kalbu…
Polisi Privasi Ya-Rahman Media ... laman web dan semua app ... Laman web ... https://ya-rahman.org…