“Ingatlah orang-orang Islam sebelumnya,” itulah yang Kitab Al Qur’an seringkali perintahkan kepada kita orang-orang Islam di masa sekarang ini untuk waa’zkur (mengingat) QS Maryam [19]:41. Ungkapan waa’zkur (mengingat) di QS Maryam [19]:41 memiliki akar kata yang sama dengan kata dzikir. Kita kena mengingat dan menceritakan kembali orang-orang Islam sebelumnya.
Menurut Al Qur’an, siapakah orang-orang Islam sebelumnya?
Mereka hidup jauh sebelum Rasulullah lahir.
Disebutkan di QS Al Baqarah [2]:128, Ibrahim dan putera-puterinya berseru kepada Ar Rabb (Tuhan) dengan menyebut الله رَبَّنَا Allah Robbanā (Allah Tuhan kami). Ibrahim عليه السلام berseru kepada Tuhan Allah memohon kepadaNya untuk menjadikan beliau dan putera-puteri beliau menjadi مُّسْلِمَةً لَّكَ muslimatalaka (berserah diri kepada Tuhan Allah). Jadi, hanya Allah yang boleh menjadikan seseorang dan kaumnya muslim kepada Tuhan Allah.
Manusia tidak akan boleh. Kekuatan politik apapun tidak akan boleh berjaya menjadikan seseorang muslim kepada Tuhan Allah.
Disebutkan di QS Al Baqarah [2]:131, Allah berfirman kepada Ibrahim أَسْلِمْ aslim “Serahkanlah diri kepadaKu wahai Ibrahim!”
Ibrahim عليه السلام menjawab, أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ aslamtu lirabbil ‘ālamīn,”Aku serahkan diri kepada Tuhan Yang Memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.”
Ibrahim عليه السلام dan putera-puterinya selalu mewasiatkan itu kepada keturunan-keturunan mereka. Yaakub عليه السلام beserta putera-puteri beliau yang disebut Bani Isra’il, misalnya Yusuf عليه السلام, Musa عليه السلام dengan Kitab Taurat dan Daud عليه السلام dengan Kitab Zabur dan Sulaiman عليه السلام. Semua keturunan-keturunan Yaakub عليه السلام mewasiatkan itu kepada keturunan-keturunannya. Hal ini tersebut disebut di QS Al Baqarah [2]:132 …
2|132| وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
2|132| Dan Nabi Ibrahim pun mewasiatkan itu kepada anak-anaknya, dan (demikian juga) Nabi Yaakub (mewasiatkan itu kepada anak-anaknya) katanya: “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih ini menjadi ikutan kamu, maka janganlah kamu mati melainkan kamu dalam keadaan berserah diri kepada Tuhan Allah.”
Mereka juga hidup sebelum Rasulullah lahir.
Disebutkan di QS Ali ‘Imran [3]:52 …
3|52| فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنصَارِي إِلَى اللَّهِ ۖ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
3|52| Maka ketika Nabi Isa merasa (serta mengetahui dengan yakin) akan kekufuran dari mereka (kaum Yahudi), berkatalah ia: “Siapakah penolong-penolongku (dalam perjalananku) kepada Allah?” Orang-orang “Hawariyyuun” (Penyokong-penyokong Nabi Isa) berkata: “Kamilah penolong-penolong Allah. Kami telah beriman kepada Allah, dan saksikanlah (wahai Nabi Allah) sesungguhnya kami ialah orang-orang yang berserah bulat-bulat kepada Allah.
Karena berserah diri bulat-bulat kepada Allah, semua Hawariyyuun (Penyokong-penyokong Nabi Isa) dizalimi dan diusir keluar dari Baitullah di Al Quds Yerushalayim berhijrah ke Jazirah Arab di kota Yathrib sekarang Madinah dan Mekkah.
Mereka adalah orang orang yang Hijrah mengungsi ke Jazirah Arab. Para pengungsi tersebut bersatu dan disebut Kaum Quraisy (Kaum Yang Berpadu) (Syarikat). Nenek moyang Rasulullah adalah Kaum Quraisy. Kakek Rasulullah bernama Abdul Mutallib, seorang penyembah Allah. Beliau rajin melaksanakan ibadah puasa di Gua Hira di bulan Ramadan. Beliau sungguh orang yang berserah diri kepada Allah dan murah hati sampai-sampai burung-burung liar pun hinggap di pinggan makanan beliau makan bersama dengan beliau. Beliau tidak marah dan tidak mengusir burung-burung liar tersebut. Bukankah itu ciri-ciri orang orang yang berserah diri bulat-bulat kepada Allah! Bapa Rasulullah bernama Abdullah yang bererti Hamba Allah. Ketika Muhammad muda melakukan ibadah tahanush di Gua Hira dan merasa sangat lemah badannya, oleh Khadijah, istri beliau, beliau dibawa ke pemimpin kaum Quraisy yang masih kerabat mereka yang bernama Waraqah bin Nawfal, yang selalu membawa dan membaca Kitab Injil dalam Bahasa Ibrani dan menterjemahkannya ke dalam komunikasi kaum pengungsi di Yathrib dan Mekkah ketika itu.
Oleh Allah, Muhammad diperintahkan untuk selalu mengingat insan-insan Muslim sebelum beliau tersebut dan agar selalu mewasiyatkan berserah diri kepada Tuhan Allah tersebut dalam segala keadaan dan waktu.
Artikel sebelum ini | Blog Abdushomad | Artikel selepas ini |
Berbagai dalil dan dasar matematika juga diperoleh dari terjemahan yang berasal dari India. Selain itu…
Bismillah, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, ikhwah fillah. Saudaraku yang dirahmati Allah! Insya Allah aku akan mulai…
Pengertian Sholat Secara Etimologi Terminologi Standar masyarakat Islam Asia Tenggara ini adalah an-edukated yang kurang…
Terimalah rahmat dan kasih karunia Allah s.w.t. Hiduplah dalam rahmat dan kasih karunia-Nya. Berjalanlah dalam…
Sebab utama manusia jatuh ke dalam dosa ialah pikiran perasaan kehendak yang berpusat pada kalbu…
Polisi Privasi Ya-Rahman Media ... laman web dan semua app ... Laman web ... https://ya-rahman.org…