Categories: Article

Tahu atau Kenal Allah?

Bismillah!

Apa kabar, teman-teman? Coba teman-teman pikirkan kalimat berikut ini . . .

“Mengetahui” apakah berbeza dengan “Mengenal”?

Pakar bahasa menyatakan kedua-dua kata itu berbeza makna dan ertinya. Kerana kalau kita menyenangi seseorang sebagai idolanya, kita akan berusaha untuk mengetahui banyak hal daripada dia dan mencari tahu apa sahaja tentang dia, daripada teman-teman terdekat, daripada keluarga terdekat atau daripada buku-bukunya. Pengetahuan kita tentang dia mungkin begitu luas dan baik adanya. Tetapi pertanyaannya adalah: Apakah itu boleh disebut kita sudah mengenalnya? Sudah tentu hal berbeza dengan kata mengetahui. Kerana mengenal dibangunkan melalui sebuah proses yang panjang dan kedekatan yang intensif dan terus menerus disertai dengan pengalaman peribadi.

Kerap kali kita terjebak dengan pengetahuan rasional dan menyampingkan pengalaman peribadi dengan yang kita ingin capai. Akibatnya kita hanya akan sekadarnya tahu tentang seseorang tetapi kita sebenarnya sama sekali tidak mengenalnya.

Inilah yang kemungkinan banyak menimpa orang-orang yang menamakan diri ahli kitab, ahli ibadah, ahli agama dan lain lain. Secara pengetahuan insya-Allah sangat berintelektual, tetapi perkara apakah dia sudah mengalami secara personal dengan kebenaran Allah, jalan Allah, keselamatan daripada Allah, bahkan solusi dan mukjizat Allah insya-Allah belum pernah sedikitpun dia mengalaminya.

Bukankah kitab-kitab Allah berkata:

Namun, kamu tidak mengenal-Nya …

(Injil Surah Yahya 8:55.)

Kita juga tidak lebih dekat kepada Allah sehingga tahu tentang Allah. Ertinya, hanya orang yang lebih dekat kepada Allah sahaja atau yang datang daripada Allah yang tahu Allah dan boleh berkisah tentang Allah. Ini ertinya Allah menghendaki kita supaya dapat mengenal-Nya secara peribadi sahaja. Terkadang Allah benarkan berbagai situasi dan keadaan, mudah maupun teruk, untuk menguji ketajaman batin kita supaya lebih dekat kepada pengenalan kita secara peribadi dengan-Nya dan bukan sekadar intelektual semata.

Selamat berjuang.

Ustaz M. Faridz Al-Salmani

Artikel sebelum ini Blog Ustaz Faridz Artikel selepas ini


admin

Recent Posts

Zaman Keemasan Islam (Bahagian 2/2)

Berbagai dalil dan dasar matematika juga diperoleh dari terjemahan yang berasal dari India. Selain itu…

2 years ago

Nasrani dalam Pengertian Islam (Bhg. 1/4)

Bismillah, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, ikhwah fillah. Saudaraku yang dirahmati Allah! Insya Allah aku akan mulai…

2 years ago

Patuh SOP pada Sholat Eid Boleh Diterima?

Pengertian Sholat Secara Etimologi Terminologi Standar masyarakat Islam Asia Tenggara ini adalah an-edukated yang kurang…

3 years ago

Permulaan Transformasi Kalbu Jiwa

Terimalah rahmat dan kasih karunia Allah s.w.t. Hiduplah dalam rahmat dan kasih karunia-Nya. Berjalanlah dalam…

3 years ago

Sisi Gelap Kalbu Jiwa Manusia

Sebab utama manusia jatuh ke dalam dosa ialah pikiran perasaan kehendak yang berpusat pada kalbu…

3 years ago

Privacy Policy

Polisi Privasi Ya-Rahman Media ... laman web dan semua app ... Laman web ... https://ya-rahman.org…

4 years ago