اَلْـمَاجِد
Maha Mulia
Dari 99 nama Allah, dua sama persis kedengarannya,
- Al-MAJĪD اَلْـمَجِيد
- Al-MĀJID اَلْـمَاجِد
Keduanya memiliki erti sama, yakni ‘maha mulia.’ Hanya beza panjang-pendek bacaannya.
Yang satu Al-MAJĪD اَلْـمَجِيد, di mana [I] dilafaskan panjang.
Yang satu Al-MĀJID اَلْـمَاجِد, di mana [A] dilafaskan panjang.
Keduanya ertinya sama. Keduanya bererti ‘Yang Mulia.’
Itu mengingatkan kita ke Bahasa Bani Isra’il Ibrani-Suryani Negeri Syam kuno yang memiliki kata …
yang juga bererti ‘mulia.’
Dalam alam pikir Timur Tengah Bani Isra’il-Suryani Negeri Syam kuno, mulia bererti ada berlimpah-limpah buah-buahan yang istimewa dan berlimpah-limpah dengan suguhan-suguhan yang istimewa dan berlimpah-limpah dengan hasil-hasil yang istimewa.
(Kitab Taurat Surah at-Tasniyati [Ulangan] 33:13 dan seterusnya.)
Dalam alam pikir Timur Tengah Bani Isra’il-Suryani Negeri Syam kuno, mulia atau,
selalu erat dengan suasana jamak atau suasana banyak atau suasana ramai!
tidak mungkin bernuansa tunggal atau singular, namun selalu bernuansa jamak, lebih dari satu.
Dalam Tamadun Arab,
اَلْـمَجِيد /MAJĪD/
di mana [I] dilafaskan panjang atau,
اَلْـمَاجِد /MĀJID/
di mana [A] dilafaskan panjang kedua-duanya dipakai banyak orang untuk menamai bayi yang baru lahir. Yang bererti ‘mulia.’
Dalam Bahasa Bani Isra’il Ibrani-Suryani, padanan kata atau sinonim untuk …
yang bererti ‘mulia’ adalah …
Dalam Kitab Taurat, Zabur, Injil dalam Bahasa Bani Isra’il Ibrani-Suryani, gadol juga dipakai yang bererti mulia.
Contoh di Surah Samu’il Tsani [2 Samuel] 7:26 …
yigdol [gadol] shim ‘ad ‘olam
yang bermaksud,
Nama-Mu akan mulia [termasyhur] dan untuk selama-lamanya.
yh tzeva’ot ‘elohim yisra’el
yang bermaksud,
TUHAN [Rabb] Semesta Alam ialah al-Ilah [Allah] yang ditauhidkan [diutamakan] oleh Bani Isra’il para nabi!
yigdol [gadol] yh atau gadol elohai
yang bermaksud,
Muliakan al-Ilah [Allah] TUHAN [Rabb] Semesta Alam
Itulah yang selalu diucapkan oleh Nabi Daud dan Nabi Sulaiman ketika mereka memuji-muji memuliakan Yang Ilahi. (Kitab Zabur 35:27 dan Zabur 70:4.)
Yang Ilahi atau Allah dimuliakan oleh Sulaiman. Demikian pula sebaliknya, Sulaiman yang adalah Nabi-Nya pun juga dimuliakan oleh Yang Ilahi [Allah] …
Rabbil ‘Ālamīn TUHAN Semesta Alam.
Dalam Tamadun Timur Tengah, mulya-memulyakan adalah lazim dan memang sudah seharusnya dilakukan siapapun tanpa pandang bulu.
Yang Ilahi pun juga memuliakan Sulaiman Nabi-Nya.
Sesungguhnya Allah memuliakan hamba-hamba-Nya.
yegaddel yh et shelomo ma’la enei kol yisrael yitten ‘ala hod malkhut ‘asher lo’ haya ‘al kol melekh fana ‘al yisrael
yang bermaksud,
Yang Ilahi [Allah] membuat segenap bangsa itu kagum akan Raja Sulaiman, dan Yang Ilahi [Allah] menjadikan baginda raja yang lebih agung daripada raja-raja lain yang pernah memerintah Isra’il.
(Suhuf Akhbarilayyamil ‘Awal [1 Tawarikh] 29:25.)
Begitulah Allah memuliakan Sulaiman. Dalam Tamadun Timur Tengah, mulya-memulyakan adalah memang sudah lazim dan memang sudah seharusnya dilakukan. Manusia melakukan itu. Allah pun melakukan itu.
Ketika Isa lahir, Isa sungguh amat dimuliakan oleh Allah. Lahirnya Isa ke bumi ini diumumkan oleh banyak malaikat-malaikat Allah. Lahirnya Isa sungguh diliputi suasana yang amat mulia. Ketika seorang dara bernama Maryam secara ghaib hamil, sepupunya yang adalah perempuan mandul yang sudah amat tua yang bernama Ali Shoba juga hamil Yahya.
Dara muda dan perempuan tua yang mandul itu sama-sama hamil secara ghaib. Janin yang ada dirahim Maryam memang amat dimuliakan oleh janin di perut perempuan mandul itu. Janin yang di dalam perut perempuan tua yang mandul itu bersujud kepada janin yang ada di dalam perut perawan Maryam. (Al-Quran Multazam Tafsir Bil Hadis, QS Ali Imran [3]:39.)
Dara yang bernama Maryam itu pun bersyukur memuliakan Allah yang telah menyebabkan dia hamil al-Masih yang daripada Allah. Maryam merasa dimuliakan Allah kerana disebabkan oleh Allah menjadi ibu daripada al-Masih. (Kitab Injil Surah Luqa [Lukas] 1:43 dan seterusnya.)
Gembala-gembala kambing di padang pasir Timur Tengah yang luas yang jauh dari kampung Bait Lahm tempat lahirnya Isa pun sampai merasakan …
“kemuliaan Ilahi”
atau merasakan …
yang terang benderang.
Dalam Tamadun Yunani dan Kitab Injil berbahasa Yunani, mulia selalu ditandai adanya keadaan yang terang benderang. (Kitab Injil Surah Luqa [Lukas] 2:9).
Ketika Isa lahir ke bumi, para malaikat Allah merasa lega kerana lahirnya Isa ke bumi, oleh kerana itulah malaikat-malaikat itu memuji-muji Allah dengan mengucapkan,
الْمَجْدُ لِلَّهِ فِي الأَعَالِي وَعَلَى الأَرْضِ السَّلاَمُ وَبِالنَّاسِ الْمَسَرَّةُ
al majdullahi fīl a’ālī wa ‘alal arḍissalāmu wa bināsil masarrat
yang bermaksud,
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi orang yang berkenan pada hati-Nya.
(Terjemahan Bahasa Arab dan Melayu Kitab Injil Surah Luqa [Lukas] 2:14.)
Seorang perawan yang bernama Maryam itu merasa mulia sebab, meskipun ia perawan, namun Allah telah menyebabkannya mengandung al-Masih Isa dan menjadi ibu daripada al-Masih Isa.
Taurat, Zabur, Injil dalam bahasa Yunani dan para hawariyyun yang hidup dalam berbagai macam tamadun dari zaman ke zaman semuanya mengakui bahawa memang anak dara yang bernama Maryam itu adalah yang mengandung al-Masih Isa, ibu daripada al-Masih Isa.
Kerana Maryam adalah ibu daripada al-Masih Isa, Maryam adalah satu-satunya perempuan yang namanya disebut dalam Quran dan namanya bahkan digunakan sebagai nama surah dalam Quran dan sering disebut dalam Quran. Quran menyatakan Allah melebihkan Maryam atas segala wanita di semesta alam.
Allah telah melebihkan Maryam atas segala wanita di semesta alam …
[waṣṭafāki ‘alā nisā’il ‘ālāmīn].
وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَىٰ نِسَاءِ الْعَالَـمِينَ
Dan (ingatlah) ketika malaikat berkata: “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, dan mensucikanmu, dan melebihkanmu atas segala wanita di semesta alam.
(QS Ali Imran [3]:42.)
Dalam tasawuf Islam pun, perawan yang bernama Maryam diakui sebagai contoh zahid yang amat murni namun rela menjadi hamil mengandung Isa kerana Roh Allah. Dalam tarekat tasawuf, Maryam diteladani oleh orang-orang ilmu tarekat. Kabarnya Maryam di akhir hayatnya dimakamkan di Efesus (sekarang Turki) dan makamnya diziarahi oleh orang-orang Muslim dan orang-orang Kristian dari mana-mana bangsa.
Itulah kemuliaan yang diperoleh oleh yang orang yang mengandung Isa.
Bahkan Qur’an pun dengan lantang dan tanpa bimbang dan ragu, tanpa syak dan waswas menyatakan:
إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
IŻ QÂLATIL MALĀ’IKATU YĀ MARYAM ‘INNALLAHA YUBASSYIRUKI BIKALIMATIMMINHUSMUHU AL-MASIH ‘ĪSA IBNU MARYAM WAJĪHAN FĪDDUNYĀ WAL AKHIRAT WA MINAL MUQARRABĪN
(Ingatlah) ketika para malaikat berkata: “Wahai Maryam! Bahawasanya Allah memberikan khabar yang mengembirakanmu, dengan Kalimah daripada Allah, nama anak itu: Al-Masih, Isa bin Maryam, yang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan ia juga dari orang-orang yang didampingkan (diberi kemuliaan di sisi Allah).
Bahkan Quran Surah An Nisā’ [4]:171 menyatakan dengan tanpa bimbang dan waswas bahawa Sayidina Isa adalah KALIMAH ALLAH, AL-MASIH YANG DIREDAI ALLAH, ROH ALLAH. Walau maqam kedudukan Isa sungguh amat mulia, Isa sudi dan tidak enggan menjadi hamba Allah.
Kesudian SAYIDINA ISA KALIMAH ALLAH YANG MULIA untuk menjadi seorang hamba Allah juga tercatat di Kitab Injil Surah Filibi [Filipi] 2:6-8.
Ketika Sayidina Isa mengalami pembunuhan dihukum mati salib oleh Bangsa Rom kerana fitnah Bani Isra’il boneka Kaisar atau Maharaja Rom (QS An Nisa’ [4]:157), Yahya al-Hawari dan Maryam mendekati tiang salib Rom di mana Sayidina Isa disiksa dipaku dan dihina sampai mati. Ketika itu Sayidina Isa berkata kepada Maryam,
“Lihat anakmu ini! (yā ummī, hażābnuki) “يَا أُمِّي، هَذَا ابْنُكِ.”
dan kemudian Sayidina Isa berkata kepada Yahya al-Hawari,
“Lihatlah ibumu ini! (hażihi ummuka) “هَذِهِ أُمُّكَ”
(Kitab Injil Surah Yahya 19:26-27.)
Akhirnya Yahya al-Hawari merawat dan menjaga Maryam di rumahnya dan kemudian mereka hijrah ke daerah di Asia Kecil (sekarang Efesus Turki) dan kedua-duanya meninggal di sana.
Kaedah hukuman mati Bani Isra’il tidak pernah dengan cara menyalib. Orang-orang Yahudi Bani Isra’il tidak menjalankan hukuman mati secara salib. Kaedah hukuman mati oleh Bani Isra’il adalah dengan cara memakai batu yang dirajamkan.
Jadi apabila orang-orang Yahudi Bani Isra’il berkata,
“Kami telah menyalib Isa,”
itu bererti mereka bohong dan pandai bicara bak politikus yang licin untuk mengakali. Memahami pikiran politikus itu sungguh amat susah.
Quran tidak mempercayai ucapan politikus Yahudi Bani Isra’il yang licin itu. Ucapan orang-orang Yahudi yang licin itu adalah,
“Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih Isa si pembangkit orang mati itu!”
Quran dengan tegas melawan ucapan licin politikus-politikus pintar Yahudi Bani Isra’il itu. Quran berkata kepada kita,
“وَلَٰكِن شُبِّهَ لَهُمْ”
(walakin syubbiha lahum)
‘tetapi nampaknya mereka’
yang menyalib Isa (QS An Nisa’ [4]:157).
Namun, mengenai pembunuhan Isa puteranya itu, Maryam dengan penuh air mata haqul yaqin,
“Yang gugur di jalan Allah tidak mati, namun hidup.”
Mata hati dan mata kepala selalu berselisih pendapat tentang pembunuhan Isa itu.
Allah yang dahulu kala di balik perintah korban putera Ibrahim dibunuh untuk dikorbankan. Allah lah yang membunuh Isa. Kun fayakun, Allah yang berkehendak dan mentakdirkan Isa lahir. Allah lah yang menizinkan Isa menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati dan membuat mukjizat.
Allah lah yang menyebabkan Isa mati. Allah lah yang membangkitkan Isa hidup kembali. Allah lah yang mengangkat Isa ke hadrat Allah. Allah lah yang menurunkan Isa di hari kiamat, baik kiamat kecil maupun kiamat besar. (QS Maryam [19]:33; Ali Imran [3]:55 dan Az Zukhruf [43]:61.)
Sekarang Isa sudah diangkat ke hadrat Allah. Apabila Isa sudah diangkat ke hadrat Allah, bererti sebelumnya, Isa sudah dibangkitkan hidup kembali. Apabila Isa sudah dibangkitkan hidup kembali, bererti sebelumnya Isa meninggal dunia. Apabila Isa sudah meninggal dunia, bererti Isa pernah dilahirkan di bumi ini.
Hanya Isa yang semua aspek keberadaannya ganjil, sijil kelahirannya ganjil, résumé atau curriculum vitae atau ikhtisar pengalaman dirinya ganjil, dan sijil kematian atau batu nisannya ganjil. Hanya Sayidina Isa satu-satunya. Allah mencintai yang ganjil.
Namun ketahuilah, walaupun ada ibu kandung dan saudara-saudara kandung daripada Sayidina Isa, Sayidina Isa pernah berkata kepada orang ramai di hadapan ibu kandung dan saudara-saudara kandung Sayidina Isa,
“Barangsiapa sahaja tanpa pandang bulu, janji menerima takdir ilahi dan melaksanakannya, mereka tidak lain adalah ibuku yang mengandung aku, abang kandungku dan adik laki-laki kandungku dan kakak kandungku dan adik perempuan kandungku. Janji menerima takdir ilahi dan melaksanakannya!”
(Kitab Injil Surah Marqusa [Markus] 3:35.)
Quran Surah Ali Imran [3]:55 menyatakan dengan tanpa bimbang dan waswas bahawa Allah juga menjadikan orang-orang yang mengikut Sayidina Isa mengatasi orang-orang kafir, hingga ke hari kiamat.
Jadi, siapapun tak pandang bulu, ugama apapun, mazhab apapun, tarekah apapun, dan ras apapun, kaya kah, miskin kah, jenis kelamin apapun, tua kah, muda muda kah, dalam keadaan apapun, janji mengikut Sayidina Isa, oleh Allah, mereka dan ugama mereka dan ras mereka dan apapun keadaan mereka akan dijadikan mampu melebihi dan mengatasi orang-orang kafir, hingga ke hari kiamat.
Hanya ada dua macam orang …
- Yang mengikut Isa adalah orang mu’min kepada Allah dan Rasul-Nya
- Yang tidak mengikut Isa adalah orang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya
Mengikut Isa menjadi mulia. Tidak mengikut Isa menjadi tidak mulia.
Munajad:
Ya Allah yang mulia, juruselamat hamba, jadikan hamba meneladan para zahid waliullah seperti Maryam yang tanpa mengeluh mengamalkan iman kepada kedaulatan dan kekuasan penuh-Mu.
Artikel sebelum ini | Blog Abdushomad | Artikel selepas ini |